4 Jan 2016

Pendapat Khalifah Umar Bin Khatab Tentang Isbal

Kisah terkenal dari Umar Bin Khathab Radhiyallahu'anhu yang di
riwayatkan Imam Bukhari dalam Kitab Shahihnya dari Amr Bin Maimun.
Pada suatu hari ketika Sayyidina Umar r.a. menjelang wafatnya saat di
tikam oleh Abu Lu'lu'ah Al-Majusi, beliau sakit parah sampai tiga
hari, lalu datanglah seorang Tabib untuk memeriksa keadaan beliau,
lalu sang tabib meminumkan secangkir susu ke mulut Umar
Radhiyallahu'anhu, akan tetapi susu itu justru tumpah lewat luka
tikaman Abu Lu'lu'ah Al-Mal'un itu. lalu sang Tabib memprediksikan
bahwa keadaan beliau sudah tidak lama lagi. sehingga datanglah kaum
muslimin untuk menyalami Umar r.a. dan mengucapkan salam dan do'a
untuk beliau. Dan di antara orang-orang itu ada seorang pemuda yang
datang mencium Umar r.a. dan berkata,
"Bergembiralah wahai Amirul Mukminin dengan kabar gembira dari Allah,
karena menjadi sahabat Rasulullah dan jasa baikmu dalam Islam yang
telah engkau ketahui. Kemudian engkau memegang kepemimpinan dan engkau
berbuat adil serta meraih mati syahid".
Umar berkomentar, "Aku berharap itu cukup. Tidak menjadi bebanku atau
menjadi milikku."

Saat pemuda itu berbalik untuk keluar, dan Umar r.a. melihat pakaian
pemuda itu melewati mata kaki, beliau pun dengan nada rendah dan
sangat lemah menyuruh orang-orang yang di sekitarnya, "Panggil kembali
pemuda itu, panggil kembali pemuda itu".
Ketika pemuda itu datang maka Umar menasihati pemuda itu dengan
berkata, "Wahai pemuda, angkatlah pakaianmu. Itu lebih dekat kepada
Taqwa, mensucikan hatimu dan membersihkan pakaianmu".

Lalu pemuda itu mengatakan, "Jazaakallahu Khairan Yaa Amiral Mukminiin…"

Kisah ini terjadi saat Umar Bin Khathab Radhiyallahu'anhu dalam
keadaan sekarat setelah di tikam oleh Abu Lu'lu'ah.
Di Riwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Kitab Shahihnya di Bab
Manaaqibush-Shahabah dari Amr Bin Maimun.
===========================
Dalam kisah itu jelas sekali umar bin khatab mengatakan pada pemuda
itu : Ketika pemuda itu datang maka Umar menasihati pemuda itu dengan
berkata, "Wahai pemuda, Angkatlah pakaianmu. itu lebih dekat kepada
Taqwa, mensucikan hatimu dan membersihkan pakaianmu".

Jelas sekali dalam kisah itu umar berkata "angkat". Anda tahu arti
kata angkat? Angkat artinya meninggikan,
dan cara meninggikan pakaian dengan cara digulung, bukannya dengan
dipotong hingga menjadi cingkrang.

Perlu kita ketahui kebiasaan memakai celana cingkrang itu adalah
kebiasaan kaum Yahudi ortodok khususnya dan kaum yahudi pada umumnya,
bahkan yahudi arab memproduksi besar-besaran celana cingkrang.
Tidak masalah kita mau bercelana cingkrang, yang masalah itu kalau
kita tidak bercelana dan menjadikan doktrin bercelana cingkrang itu
sunnah, nah itu yang jadi masalah sehingga menganggap yang bercelana
panjang lebih kalian cap sombong dan ahli neraka. Celana kita boleh
saja cingkrang tapi otak kita jangak malah ikut jadi cingkrang.
apa kita tidak faham perbeda meninggikan dengan memendekkan ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar